Wednesday, 8 August 2012

RS Unair melayani Jamkesmas non Kuota

Rumah sakit swasta nampaknya belum banyak yang tertarik untuk menyambut tawaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya terkait layanan bagi pasien Jamkesmas non kuota. Sejak diberlakukannya Jamkesmas non kuota 3 tahun lalu, baru kurang lebih ada 11 RS swasta yang membuka layanan khusus pasien miskin. Esty Martiana Rachmie Kepala Dinkes Surabaya mengatakan kerjasama dengan RS swasta memang bukanlah keharusan. Karena memang tidak ada aturan yang memaksa. Yang bisa dilakukan Dinkes hanya menghimbau dan berhubungan baik. Apalagi layanan Jamkesmas bersifat sosial. Diakui Esty, dirinya sudah memberikan sinyal sejak 3 tahun lalu untuk meminta kesediaan RS swasta melayani pasien Jamkesmas non kuota. Namun, belum banyak yang memberikan respon positif. "Swasta sudah diminta, tapi kalau mereka nggak mau? Kita sudah kumpulkan RS swasta, dari awal, sudah sejak 3 trahun lalu. Berikan paparan, programnya seperti ini, pembayarannya seperti ini. Kemudian kesan pertama begitu menggoa, selanjutnya terserah anda," kata Esty pada wartawan seusai penandatanganan MoU dengan RS Universitas Airlangga di Kompleks Kampus C Unair Surabaya Kini pasien miskin yang ada di sekitar wilayah Mulyorejo bisa berobat ke RSUA dengan bekar surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari RT, RW serta kelurahan setempat," kata Esty Martiana Rachmie kepada wartawan usai penandatanganan Mou, Rabu (8/8/2012). Kepala Dinkes Surabaya ini mengungkapkan jika awal dari kerjasama pihaknya dengan RSUA berawal dari upaya Dinkes ingin memperluas jangkauan pelayanan Jamkesmas non kuota yang pembiayaannya dari APBD Surabaya.

No comments: