Sunday, 12 March 2017

Polisi Tindak pengendara pengguna Bahu Jalan di TOL

    AKBP Aris Yudha Legawa Kasat PJR Polda Jawa Timur memberikan peringatan kepada para pengguna jalan, terutama untuk para pengguna tol untuk tidak menggunakan lajur kiri.

Pasalnya tinggi ruas bahu jalan dengan jalan utama berbeda dan sesuai aturan bahu jalan hanya diperuntukan bagi kendaraan yang sedang dalam keadaan darurat. Sedangkan tempat peristirahatan untuk pengguna jalan tol berada di rest area telah disediakan.

"Kami tidak pernah membiarkan, kami selalu melakukan penindakan terhadap perilaku pelanggaran lalu lintas," ujar AKBP Aris Yudha Legawa pada Radio Suara Surabaya, Sabtu (11/3/2017).

Ia juga mengaku pihaknya sudah melakukan tilang sebanyak 40 kali dalam sehari terhadap pengendara yang tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas terkait pemanfaatan bahu jalan.

Peraturan tersebut juga tercantum dalam Pasal 63 Ayat (2) secara tegas diatur bahwa setiap orang yang dengan sengaja melakukan kegiatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan di dalam ruang milik jalan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan) bulan atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta Rupiah).

Pihaknya juga telah melakukan operasi simpatik untuk mengurangi pelanggaran masyarakat terhadap peraturan lalu lintas. Operasi ini mengedepankan pembinaan, pencegahan, serta penegakan hukum secara selektif untuk mewujudkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap undang-undang lalu lintas jalan raya.

Selain menciptakan efek jera kepada masyarakat melalui tilang, Satlantas juga memberikan imbauan kepada masyarakat melalui sosialisasi tentang keselamatan berkendara.

"Mau ditilang berkali-kalipun kalau memang tidak ada kesadaran dari diri, ya tetap saja melanggar," imbuh Aris

ITS berubah Status PTN Berbadan Hukum

    Setelah sebelumnya menyandang status sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU), kini Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah berganti status menjadi PTN Berbadan Hukum (PTN-BH).

Perubahan status ini secara resmi ditetapkan melalui Kick Off ITS PTN-BH yang dilakukan di Graha Sepuluh Nopember ITS, Rabu (8/3/2017).

Kick Off ditandai dengan penekanan tombol bersama oleh Prof Ainun Naim PhD MBA Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang mewakili Menristekdikti, Dikti Dr Ir Patdono Suwignjo MEng Sc Direktur Jenderal (Dirjen) Kelembagaan Iptek, Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD Rektor ITS, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD Ketua Senat Akademik ITS, Prof Dr Mohammad Nuh DEA Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS dan Dr Dwi Soetjipto Ketua Umum IKA ITS.

Meskipun baru menyandang status PTN-BH, Joni memiliki target agar kampus perjuangan ini nantinya bisa menjadi panutan PTN se-Indonesia. Pria nomor satu di ITS itu menyatakan, saat ini ia sedang berfokus pada karya yang dihasilkan oleh ITS agar dapat menghasilkan keuntungan.

"Hal komersial ini memang menjadi target kita. Karena kita perlu mencari pendapatan agar dapat terus berkarya," ujar Joni.

Selain itu, Joni mengaku memiliki target publikasi akreditasi internasional hingga 1.000. Meningkat 300 dari hasil publikasi sebelumnya yang masih mencapai 700.

Ada beberapa bidang yang mencakup publikasi tersebut, di antaranya kemaritiman, energi, pemukiman dan lingkungan, informasi komunikasi dan teknologi, serta nano teknologi.

"Harapannya agar ITS bisa menjadi nomor satu di Indonesia, dan melakukan yang terbaik untuk Indonesia. Saya ingin ITS bisa menjadi panutan di Indonesia," kata Joni.

Sementara itu, Priyo Suprobo yang biasa disapa Probo menjelaskan, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan setelah satu tahun lamanya ITS mengalami transisi dari PTN-BLU menjadi PTN-BH. Yaitu budaya kerja, menurutnya, budaya kerja PTN-BH tentu berbeda dengan budaya kerja PTN-BLU.

"Hal ini sangat perlu diperhatikan, karena budaya kerja dapat memengaruhi kegiatan manajemen. Dan harapannya, agar kegiatan manajemen kedepannya menjadi lebih baik lagi," kata Priyo.

Selain itu, tambahnya, rencana rektor juga perlu diperhatikan. Mulai dari kebermanfaatan ITS untuk menyelesaikan masalah di Indonesia hingga kegiatan internasionalisasi yang digencarkan.

"Dua hal ini tidak kalah penting untuk mendapat perhatian khusus. Menurut saya, intropeksi juga perlu terus dilakukan agar dapat mencapai dua nilai tersebut," kata mantan Rektor ITS periode 2011 � 2015 ini bersemangat.

 

Hujan Angin Menerpa Surabaya

   
Hujan disertai dengan Angin keras menerpa Kota Surabaya tanggal 7 Maret, Hujan ini dengan angin ini membuat beberapa Pohon Roboh dibeberapa Ruas jalan seperti
 - Jalan Ahmad Yani. Pohon yang tumbang melintang di tengah jalan saat lalu lintas padat;
-. Jalan Raya Rungkut, menutup setengah ruas jalan;
-. Jalan Tenggilis, seberang Apartemen Metropolis;
-. Jalan Rungkut Kidul Industri;
-. Jalan Kutisari;
-. Jalan Jemursari;
-. Jalan Ketintang;
-. Jalan Rungkut;
-. Dukuh Kupang Utara;
-. Jalan Kedung Baruk, MERR.
Bahkan beberapa orang melaporkan Hujan ini disertai Es, terjadi di daerah Margorejo .
sumber : Suarasurabaya.net